Senin, 13 Oktober 2008

Madu, Makanan Sehat dari Alam


Apa dan dari mana madu berasal?

Madu sudah menjadi "obat" yang dikenal manusia sejak zaman dahulu kala. Bahkan kitab suci
berbagai agama juga menghimbau manusia untuk memanfaatkan produk yang dihasilkan oleh makhluk kecil bersayap yang dikenal sebagai lebah ini.

Dari mana sesungguhnya datangnya madu? Seringkali orang mengira madu sama dengan cairan manis yang terdapat di dalam bunga-bungaan. Padahal cairan bunga yang disebut nektar telah diubah komposisi kimiawinya oleh lebah
menjadi madu sehingga lebih bermanfaat jika dikonsumsi manusia.

Mengapa madu penting dikonsumsi?


Madu mengandung berbagai zat gizi yang berguna bagi kesehatan manusia. Pada umumnya warna dan rasa madu tergantung dari nektar sumber bunga yang dihisap oleh lebah. Namun dari manapun sumber nektarnya, madu mengandung vitamin, mineral, protein, karbohidrat, hormon antibiotik dan mineral-mineral penting bagi tubuh. Vitamin yang terkandung di dalam madu sangat lengkap, mulai dari vitamin A, B kompleks, C, D, E dan K.

Madu asli mengandung enzim aktif yang tidak dapat diproduksi manusia, salah satunya adalah enzim diastase yang tidak ditemukan di dalam madu palsu. Enzim ini dapat membantu proses pencernaan dan metabolisme tubuh manusia. Mineral dalam cairan keemasan yang manis ini meliputi kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, sulfur. Meskipun jumlahnya sedikit, namun mineral yang dikandung oleh madu merupakan sumber mineral yang ideal bagi manusia karena jumlah dan komposisinya mendekati kuantitas mineral yang terdapat di dalam darah manusia.

Dengan banyaknya kandungan gizi ini, tidaklah heran jika d
i negara maju, madu dikonsumsi sebagai suplemen kesehatan yang paling diminati. Mereka meyakini sejumlah khasiat yang terdapat pada cairan manis madu. Sayangnya tingkat konsumsi madu masyarakat Indonesia masih rendah.

Di Asia, masyarakat Jepang terkenal paling banyak mengonsumsi madu, yaitu rata-rata mencapai 200-300 gram per orang per tahun. Namun Jepang masih kalah dibanding Swiss dan Jerman yang masyarakatnya mengonsumsi madu rata-rata 800-1.500 gram per orang per tahun. Bandingkan dengan Indonesia yang masyarakatnya mengonsumsi madu hanya sekitar 10 gram per orang per tahun.

Berbagai penelitian juga telah membuktikan khasiat dan manfaat madu untuk kesehatan. Madu bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, baik diminum langsung, dicampur dengan minuman atau air putih sekalipun, dicampur sebagai bumbu masakan, dioles ke wajah sebagai masker, atau dioles untuk mempercepat penyembuhan luka.

Beberapa keunggulan madu di antaranya :

* Mudah dicerna.

Walaupun madu memiliki kadar asam yang tinggi, molekul gula pada madu lebih mudah dicerna dibandingkan gula pasir. Kandungan gula sederhana di dalam madu langsung diserap oleh darah, sehingga tidak memerlukan kerja keras pankreas untuk memproduksi insulin seperti ketika tubuh mencerna gula pasir.

* Rendah kalori

Madu mengandung kalori 40% lebih rendah daripada gula pasir. Jika Anda mengganti konsumsi gula dengan madu, maka Anda bisa mengurangi peluang kelebihan berat badan.

* Membunuh bakteri

Kemampuan madu membunuh bakteri ternyata meningkat dua kali lipat bila diencerkan dengan air. Oleh karena itu jika ingin memperoleh manfaat maksimal dari madu, disarankan agar melarutkan madu dalam air sebelum diminum.

* Membantu pembentukan darah

Energi dan mineral yang dikandung di dalam madu dimanfaatkan oleh tubuh untuk membentuk sel darah. Selain itu madu juga membantu mengatur peredaran darah.


Coba cek di rumah Anda. Sudahkah Anda sediakan madu yang sangat bermanfaat ini untuk Anda dan keluarga?



Tidak ada komentar: