Banyaknya polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor dan industri, serta konsumsi makanan cepat saji dapat memacu terjadinya radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan atom atau senyawa elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya, sehingga memiliki sifat tidak stabil dan cenderung dekstruktif.
Tidak adanya pasangan elektron inilah yang menyebabkan elektron bebas ini sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat, atau DNA. Akibat banyaknya radikal bebas di dalam tubuh akan mempengaruhi kemunduran atau kemerosotan fungsi organ tubuh.
Terjadi juga kerusakan sel atau jaringan hidup, DNA pada inti sel, serta muncul artheroschlerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Hal tersebut menyebakan penyakit jantung koroner, kerusakan lensa mata, dan proses penuaan yang terlalu cepat.
Salah satu cara lain menangkal radikal bebas adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung zat antioksidan. Suatu penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan ke-227 Kelompok Ahli Kimia Amerika di Anaheim, California, 28 Maret 2004 menunjukkan bahwa konsumsi madu setiap hari dapat meningkatkan senyawa antioksidan dalam darah manusia.
Ahli Biokimia Heidrun Gross dan mitranya dari Universitas California, Davis, memberikan 25 orang sukarelawan masing-masing 4 sendok makan madu setiap hari selama 29 hari sebagai makanan tambahan. Kemudian secara berkala memeriksa kadar darah mereka selama konsumsi madu tersebut. Hasilnya kadar antioksidan polifenol dalam darah mereka meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar